oleh

Peluang Usaha Ekspor Sapu Lidi hingga Kotoran Hewan

Fobiz.id – Indonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alam. Banyak hal-hal terkadang disepelekan namun memiliki nilai ekonomi tinggi.

Catatan pihak Bea cukai menunjukan ada peluang usaha cukup menjanjikan setelah melihat lalu lintas beberapa benda yang selama ini disepelekan tetapi cukup diminati di luar negeri.

Benda-benda ini pun tergolong unik sehingga bisa menjadi peluang bisnis bagi anak muda khusus pelaku UMKM.

Barang apa saja yang dimaksud tersebut?. Sehingga memiliki nilai ekspor tinggi.

5 Barang Unik Paling Dicari di Luar Negeri

SAPU LIDI

Sapu lidi sepertinya merupakan benda sepele di rumah kita. Alat pembersih ini biasanya terbuat dari lidi daun kelapa, aren atau daun nipah.

Ternyata komoditi ini diminati juga oleh masyarakat di luar negeri terutama kawasan Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh dan Timur Tengah.

Menurut catatan, howmoneyindonesia. Sebuah desa di Kalimantan Timur bisa mengirim 25 ton sapu lidi per bulan.

Tidak ketinggalan propinsi Sumatera Utara juga menjadi salah satu sentra eksportir sapu lidi.

Produk ini membawa manfaat sejahtera bagi banyak keluarga yang terlibat mengumpulkan daun dan membersihkannya menjadi lidi.

Tentu di daerahmu peluang Bisnis ini juga bisa dikembangkan dan bisa menjadi sumber penghasilan bagi warga masyarakat sekitar.

MINYAK JELANTAH

Terdapat setidaknya 3 juta kiloliter minyak jelantah alias minyak bekas sisa dapur masyarakat Indonesia setiap tahun (2019).

Dari jumlah ini ada yang dipakai kembali, didaur ulang untuk dijual, atau diolah menjadi bahan bakar biodiesel, pupuk, sabun, dan sebagainya.

Di luar negeri, ternyata kebutuhan bahan baku biodiesel cukup tinggi. Eropa saja membutuhkan setidaknya 3 juta kiloliter minyak jelantah setiap tahun.

Para pengumpul minyak jelantah dalam negeri melihat peluang ini. Minyak jelantah pun diekspor antara lain ke Belanda, Singapore, Korea, Malaysia, China dan sejumlah negara lain.

Kabar baiknya, permintaan ekspor minyak jelantah terus meningkat. Jangan buang minyak jelantah Anda.

Kumpulkan dari lingkungan sekitar dan jadikan sumber penghasilan baru untuk keluarga Anda juga.

Harganya pun menarik sekitar Rp3000 – Rp7500 per liter di tingkat pengumpul.

ARANG

Arang merupakan sisa pembakaran kayu dan semacamnya. Benda ini terkesan sebagai barang yang kotor terutama karena warnanya yang hitam pekat.

Namun siapa sangka arang pun merupakan komoditi ekspor yang banyak dikembangkan di sejumlah daerah di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Maluku.

Produk arang untuk tujuan ekspor umumnya terbuat dari kayu bakau atau tempurung kelapa.

Selain diekspor dalam bentuk arang, ada juga yang sudah diolah lebih lanjut menjadi briket.

Produk ini menjadi kebutuhan masyarakat Timur Tengah, Amerika dan Eropa, terutama digunakan untuk pembakaran penghangat ruangan, barbeque ataupun membakar shisha.

Industri pengolahan arang dan briket pun semakin marak. Hitam-hitam membawa dollar, itulah si arang dan briket.

DAUN KETAPANG

Pohon ketapang umumnya menjadi peneduh karena dahannya yang cenderung melebar seperti payung dan daun-daunnya yang tebal.

Sangat pas untuk memberi kesejukan di bawahnya.

Sekilas daun ini tidak memiliki manfaat lain, apalagi karena tidak lazim dikonsumsi binatang ataupun manusia.

Tetapi bila dikulik lebih jauh, daun ketapang ternyata memiliki beberapa manfaat kesehatan dan diyakini bisa digunakan untuk terapi diabetesm hepatitis, bahkan kanker.

Selain itu, ternyata daun ketapang juga memiliki sifat anti-parasit, anti jamur, dan anti-bakteri.

Manfaat ini banyak digunakan untuk meningkatkan kualitas air dalam akuarium ikan hias.

Dengan sejumlah manfaat baik ini, tidak heran bila daun ketapang pun laris manis diekspor ke mancanegara termasuk ke Amerika dan Kanada.

KOTORAN KELELAWAR

Mungkin ini salah satu komoditi ekspor yang terunik.

Kotoran sang binatang malam pemakan buah ini ternyata menjadi peluang usaha global bagi banyak orang di berbagai daerah saat ini.

Produk kotoran kelelawar yang disebut juga bat guano dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah karena kandungan fosfor dan nitrogennya yang tinggi.

Bat guano diyakini bisa memperbaiki dan memperkaya struktur tanah karena kandungan material organiknya mencapai 40%.

Serta mengandung bakteria dan mikrobiotik flora untuk pertumbuhan tanaman sekaligus sebagai fungisida alami.

Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil bat guano, dan diekspor antara lain ke Jepang. (*)

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *